Bayangkan...
Ada sebuah bank yang memberia anda pinjaman uang sejumlah Rp86.400,- setiap paginya.
Semua uang itu harus anda gunakan. Pada malam hari, bank akan menghapus sisa ung yang tidak anda gunakan selama sehari. Coba tebak, apa yang anda lakukan. Pasti akan menghabiskan semua uang pinjaman itu.
Setiap dari kita memiliki bank semacam itu; bernama WAKTU. Setiap pagi ia akan memberi anda 86.400 detik. pada malam harinya ia akan mengapus sisa waktu yang tidak anda gunakan dengan tujuan yang baik.
Ia juga tidak memberi waktu tambahan untuk anda. Setuap hari ia akan membuka rekening baru untuk anda. Setiap malam ia akan menganguskan yang tersisa. Jika anda tidak menggunakannya maka kerugian akan menimpa anda. Anda tidak bisa menariknya kembali. Juga, anda tidak bisa meminta "uang muka" untuk keesokan hari. Anda harus hidup di dalam simpanan haru ini. Maka dari itu, investasikanlah untuk Kesehatan, Kebahagiaan, dan Kesuksesan anda.
Jam terus berdetak. Gunakan waktu anda sebaik-baiknya,
Agar tahu pentingnya waktu SETAHUN, tanyakan pada murid yang gagal kelas.
Agar tahu pentingnya waktu SEBULAN, tanyakan pada ibu yang melahirkan bayi prematur.
Agar tahu pentingnya waktu SEMINGGU, tanyakan pada editor majalah mingguan.
Agar tahu pentingnya waktu SEJAM, tanyakan pada seorang kekasih yang menunggu untuk bertemu.
Agar tahu pentingnya waktu SEMENIT, tanyakan pada orang ketinggalan pesawat terbang.
Agar tahu pentingnya waktu SEDETIK, tanyakan pada orang yang baru saja terhindar dari kecelekaan.
Agar tahu pantingnya waktu SEMILIDETIK, tanyakan kepada peraih mendali perak Olimpiade.
dikutip dari: Buku Motivasi karya Ir. Andi Muzaki,SH,MT.
Sabtu, 30 Januari 2010
Malaikat Pelindung
Suatu ketika ada seorang bayi yang siap dilahirkan ke bumi.
Maka, ia bertanya kepada Tuhan. "Ya Tuhan, Engkau akan mengirimkan ku ke bumi. Tapi, aku takut, aku masih sangat kecil dan tidak berdaya. Siapakah yang nanti akna melindungiku disana?"
Tuhanpun menjawab. "Diantara semua malikat-Ku, Aku akan memilih seorang yang khusus untukmu. Dia akan merawatmu dan mengasihimu. Si kecil bertanya lagi. "Tapi, di sini, di surga ini, aku tak berbuat apa-apa, kecuali tersenyum dan bernyanyi. Semua itu cukup membuatku bahagia." Tuhanpun menjawab,"Tak apa. Malikatmu itu akan senantiasa menyenandungkan lagu untukmu, dan dia akan membuatmu tersenyum setiap hari. Kamu akan merasakan cinta dan kasih sayang, dan itu semua pasti akan membuatmu bahagia." Namun si kecil bertanya lagi "Bagaimana aku bisa mengerti ucapan mereka, jika aku tak tahu bahasa apa yang ,mereka pakai."
Tuhanpun menjawab, "Mereka akan membisikan kata-kata yang paling indah, dia akan selalu sabar disampingmu, dan dengan kasihnya, dia akan mengajarkanmu berbicara dengan bahasa manusia." Si kecil bertanya lagi ,"Namun, aku mendegar, disana, banyak sekali orang jahat, siapakah nanti yang akan melindungiku?"
Tuhanpun menjawab,"Tenang, maikatmu akan terus melindungimu, walaupun nyawa yang menjadi taruhannya. Dia, akan sering melupakan kepentingannya sendiri untuk keselamatanmmu." Namun, si kecil kini malah sedih,"Ya Tuhan, tentu aku akan sedih tidak melihat-Mu lagi."
Tuhan menjawab lagi," Malikatmu, akan selalu mengajarkanmu keagungan-Ku, dan dia akan mendidikmu, bagaimana agar selalu patuh dan taat pada-Ku. Dia akan selalu membibingmu untuk selalu mengingat-Ku. Walau begitu, Aku akan selalu berada disisimu."
Hening. Kedamaianpun tetap menerpa surga. Namu, suara-suara panggilan dari bumi terdengar sayup-sayup. "Ya Tuhan, aku akan pergi sekarang, tolong sebutkan nama maikat yang akan melindungiku....."
Tuhanpun kembali menjawab,"Nama maikatmu tak begitu penting. Kau akan menyebutnya dengan sebutan: Ibu..."
di kutip dari: Buku Motivasi karya Ir. Andi Muzaki,SH,MT
Maka, ia bertanya kepada Tuhan. "Ya Tuhan, Engkau akan mengirimkan ku ke bumi. Tapi, aku takut, aku masih sangat kecil dan tidak berdaya. Siapakah yang nanti akna melindungiku disana?"
Tuhanpun menjawab. "Diantara semua malikat-Ku, Aku akan memilih seorang yang khusus untukmu. Dia akan merawatmu dan mengasihimu. Si kecil bertanya lagi. "Tapi, di sini, di surga ini, aku tak berbuat apa-apa, kecuali tersenyum dan bernyanyi. Semua itu cukup membuatku bahagia." Tuhanpun menjawab,"Tak apa. Malikatmu itu akan senantiasa menyenandungkan lagu untukmu, dan dia akan membuatmu tersenyum setiap hari. Kamu akan merasakan cinta dan kasih sayang, dan itu semua pasti akan membuatmu bahagia." Namun si kecil bertanya lagi "Bagaimana aku bisa mengerti ucapan mereka, jika aku tak tahu bahasa apa yang ,mereka pakai."
Tuhanpun menjawab, "Mereka akan membisikan kata-kata yang paling indah, dia akan selalu sabar disampingmu, dan dengan kasihnya, dia akan mengajarkanmu berbicara dengan bahasa manusia." Si kecil bertanya lagi ,"Namun, aku mendegar, disana, banyak sekali orang jahat, siapakah nanti yang akan melindungiku?"
Tuhanpun menjawab,"Tenang, maikatmu akan terus melindungimu, walaupun nyawa yang menjadi taruhannya. Dia, akan sering melupakan kepentingannya sendiri untuk keselamatanmmu." Namun, si kecil kini malah sedih,"Ya Tuhan, tentu aku akan sedih tidak melihat-Mu lagi."
Tuhan menjawab lagi," Malikatmu, akan selalu mengajarkanmu keagungan-Ku, dan dia akan mendidikmu, bagaimana agar selalu patuh dan taat pada-Ku. Dia akan selalu membibingmu untuk selalu mengingat-Ku. Walau begitu, Aku akan selalu berada disisimu."
Hening. Kedamaianpun tetap menerpa surga. Namu, suara-suara panggilan dari bumi terdengar sayup-sayup. "Ya Tuhan, aku akan pergi sekarang, tolong sebutkan nama maikat yang akan melindungiku....."
Tuhanpun kembali menjawab,"Nama maikatmu tak begitu penting. Kau akan menyebutnya dengan sebutan: Ibu..."
di kutip dari: Buku Motivasi karya Ir. Andi Muzaki,SH,MT
Langganan:
Postingan (Atom)